Monday, March 9, 2015

Nabi dan Rasul Allâh

Nabi dan Rasul Allâh

Nabi-nabi adalah manusia biasa, yang dipilih Allâh untuk dapat menerima wahyu Allâh. Wahyu adalah bentuk komunikasi verbal yang dilakukan Allâh dengan manusia. Wahyu diturunkan untuk mengatur sejarah dan perilaku umat manusia.

Rasul adalah nabi yang menerima wahyu dari Allâh untuk disampaikan kepada umat manusia tempat dia diutuskan. Sesuai perintah Allâh, beberapa wahyu ditujukan untuk sekelompok masyarakat tertentu, dan beberapa wahyu ditujukan untuk seluruh umat manusia. Beberapa wahyu dihimpun dalam shuhuf-shuhuf atau kitab-kitab suci.

Dalam ajaran Islam disebutkan bahwa banyak manusia yang diangkat menjadi nabi atau rasul. Namun secara khusus, disebutkan hanya ada 25 rasul yang wajib diyakini oleh umat Islam, yaitu :


Setelah menyebutkan nama nabi, umat Islam selalu memberikan salam alaihis-salaam yang berarti keselamatan atasnya. Khusus untuk nabi Muhammad saw, umat Islam memberikan salam shalallâhu alaihi wassalaam yang berarti rahmat Allâh dan keselamatan atasnya.

Lima orang nabi, yaitu Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan Muhammad saw, digelari ulul azmi, karena perjuangan mereka menuntut keteguhan dan ketabahan luar biasa.

Dalam ajaran Islam, kadang disebutkan juga nama nabi-nabi penerima wahtu yang lain, seperti Syits yang menerima shuhuf, Khidir yang membimbing Musa, dan juga beberapa tokoh perempuan: Hawa istri Adam, Hajar istri Ibrahim, Yuhanids ibu Musa, dan Maryam ibu Isa. Juga disebutkan tokoh-tokoh lain yang patut diteladani, seperti Luqman dan Dzulkarnain. Seluruh nabi dan rasul Allâh membawa satu risalah, yaitu ajaran Islam dari Allâh. Ajaran Islam ini telah disempurnakan pada masa kerasulan Muhammad saw dengan kitab suci Al-Qur`an. Pada masa ini, Allâh memfirmankan telah sempurnanya Islam, dan telah diridlai Islam untuk seluruh umat manusia.

Tidak ada dan tidak akan ada lagi nabi, rasul, dan kitab suci sesudahnya.