Thursday, February 11, 2021

Terimakasih Tiang Listrik

Terimakasih Tiang Listrik

 PEristiwa ini terjadi  5 tahun lalu  jauh sebelum negara api menyerang (Pandemi) Mendekati Perayaan Ulang Tahun PGRI Se Kabupaten Pinrang, sebagaimana biasa kau harus latihan olahraga secara rutin lagi , karena meskipun gemuk begini aku termasuk pemain inti olahraga tennis lapangan di Kecamatan Lembang, namun karena sudah hampir 4 bulan nggak pernah main tennis lagi, jadi untuk memperbaiki kondisi fisik aku mulai dengan jogging tiap pagi sehabis shalat subuh, ya sekitar rumah saja.

Tadi pagi karena merasa stamina sudah hampir seperti sedia kala jadi aku tingkatkan jarak yang aku tempuh selama lari, nah ketika asyik lari dengan kecepatan sedang tiba-tiba seorang cewek lari melewati aku , gengsi dong kalau kalah sama cewek jadi kupercepat lariku , tapi dasar memang sudah bulat badannya , tetap nggak bisa melewati cewek itu dan aku malah kena masalah tiba-tiba gigi aku yang  salah satunya rusak berdenyut hebat mungkin terpengaruh oleh aliran darah ataupun karena terguncang, dan sakitnya minta ampun seperti di bor ngilu sekali, biasanya kalau sakit seperti ini , cukup dengan menempelkan es batu atau sesuatu yang dingin maka sakitnya akan hilang, namun ditengah jalan gini apalagi baru sekitar pukul 5, 45 dimana aku bisa dapat es batu , mau pulang rumah juga masih jauh , aduh kepala rasanya berdenyut  karena terpengaruh oleh sakit gigi itu  pokoknya nggak tertahankan.

Sementara merintih sambil memegangi pipi karena sakitnya luar biasa tiba-tiba tangan aku nggak sengaja memegang tiang listrik dari besi di belakang aku dan aha dinginnya luar biasa, maklum habis hujan dan masih pagi, tanpa pikir panjang ku tempelin pipi aku di tiang listrik tersebut dan ternyata memang nyerinya berkurang, sebuah pemandangan yang luar biasa,  mungkin anda bisa membayangkan seorang laki-laki gemuk pagi pagi buta sedang menempelkan wajah di tiang listrik mesra banget dan lama , 

AKU DISANGKA ORANG GILA



beberapa orang yang lalu lalang sekilas melirik lalu mempercepat langkah atau larinya, mungkin pikirnya “wah orang patah hati banget nih sampai-sampai tiang listrik pun diajak bermesraan, peduli amat lagian  nggak ada yang kenal aku, dan ajaib sakitnya hilang sama sekali, akupun segera pulang kerumah dengan melangkah perlahan,  jadi hari aku lebih memilih lebih sakit hati daripada sakit gigi, sakit hati disangka orang gila nggak apa-apa yang penting sakit giginya hilang, dan sore ini aku langsung ke dokter gigi buat menambal gigi aku yang memang berlobang