Soal 1: Apa dosa yang paling besar di sisi Allah?
Jawab:
Dosa yang paling besar adalah syirik kepada Allah, dengan dalil firman Allah:
“Wahai anakku janganlah kamu mempersekutukan (syirik) kepada Allah, sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang paling besar.” (Luqman:13)
Dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya:
“Dosa apa yang paling besar? Beliau bersabda: Kamu menjadikan tandingan bagi Allah, sedang Dialah yang menciptakanmu. (HR.Bukhari-Muslim)
Soal 2: Apakah Syirik Akbar itu?
Jawab:
Syirik
besar (Akbar) adalah beribadah kepada selain Allah, seperti berdoa
kepada selain Allah, meminta berkah kepada orang yang mati atau hidup
tapi tidak berada di tempat orang yang meminta, seperti firman Allah:
“Beribadahlah kepada Allah dan jangan kamu sekutukan sesuatu dengan Allah.” (an-Nisa':36)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Termasuk dosa besar yang paling besar adalah berbuat syirik kepada Allah.” (HR. Bukhari)
Soal 3: Apakah syirik itu bercokol pada umat sekarang ini?
Jawab:
Benar, dengan dalil firman Allah:
“Dan kebanyakan dari mereka tidak beriman kepada Allah, kecuali mereka dalam keadaan berbuat syirik.” (Yusuf:106)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidak
akan terjadi hari kiamat, sehingga segolongan besar dari ummatku
cenderung pada orang-orang musyrik dan ikut beribadah pada berhala.
(HSR.Tirmidzi)
Soal 4: Apa hukum berdoa kepada orang yang mati atau ghaib?
Jawab:
Berdoa kepada orang yang mati dan ghaib itu syirik akbar, sebagaimana firman Allah:
“Dan
janganlah kamu berdoa kepada selain Allah, apa yang tidak memberimu
manfaat dan memberimu madharat; sebab jika kamu melakukan (yang
demikian) itu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (Yunus: 106)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang mati sedang dia menyeru/berdoa kepada selain Allah sebagai tandingan, niscaya masuk neraka.” (HR.Bukhari)
Soal 5: Apakah doa itu ibadah?
Jawab:
Ya, doa itu ibadah, sebagaimana firman Allah:
“Berdoalah
kepada-Ku akan Kupenuhi permintaanmu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam
keadaan hina dina.” (Ghafir:60)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Doa itu ibadah.” (HR.Ahmad dan Tirmidzi, beliau berkata: hasan shahih)
Soal 6: Apakah orang mati itu bisa mendengarkan doa?
Jawab:
Tidak bisa mendengar, dengan dalil firman Allah:
“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar.” (an-Naml:80)
“Dan kamu sekali-kali tidak sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” (faathir:22)
Macam-macam Syirik Besar (Akbar)
Soal 1: Bolehkah kita minta berkah kepada orang mati atau ghaib?
Jawab:
Tidak boleh, sebagaimana firman Allah:
“Dan
berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat
sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang.
(Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala itu
tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (an-Nahl:20-21)
“Ingatlah ketika kamu mohon pertolongan kepada Rabb-mu, maka Dia mengabulkan permintaanmu.” (al-Anfaal:9)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai yang Maha Hidup, wahai yang Maha Tegak, dengan rahmat-Mu aku beristighatsah (minta pertolongan).” (HR.Tirmidzi:hasan)
Soal 2: Bolehkah kita minta pertolongan kepada selain Allah?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan.” (al-Fatihah: 5)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu minta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR.Tirmidzi: Hasan Shahih)
Soal 3: Bolehkah kita minta pertolongan pada orang hidup?
Jawab:
Boleh, selama dalam batas kemampuannya, sesuai dengan firman Allah:
“Tolong menolonglah dalam berbuat baik dan taqwa.” (al-Maidah:2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Allah itu akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR.Muslim)
Soal 4: Bolehkah kita bernadzar kepada selain Allah?
Jawab:
Tidak boleh, dengan firman Allah:
“Ya Rabb-ku sesungguhnya aku menadzarkan kepada-Mu, apa yang di dalam perutku menjadi panjaga Baitil Maqdis.” (Ali Imran: 35)
Dan sabda Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa
yang bernadzar kepada Allah untuk mentaati-Nya, maka taatilah dan
barangsiapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah, maka janganlah
maksiat pada-Nya.” (HR.Bukhari)
Soal 5: Bolehkah menyembelih qurban untuk selain Allah?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Maka shalatlah karena Rabb-mu dan berqurbanlah.” (al-Kautsar:2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Allah melaknat orang yang menyembelih qurban untuk selain Allah.” (HR.Muslim)
Soal 6: Bolehkah kita berthawaf pada kuburan?
Jawab:
Tidak boleh kita berthawaf kecuali di Ka’bah, dengan dalil firman Allah:
“Dan berthawaflah di rumah yang kuno (ka’bah)” (al-Hajj:29)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang berthawaf di Ka’bah tujuh kali dan shalat dua rakaat adalah pahalanya seperti memerdekakan seorang budak.” (HR.Ibnu Majah: Shahih)
Soal 7: Apa hukum sihir itu?
Jawab:
Sihir termasuk kufur, dengan dalil firman Allah:
“Akan tetapi syetan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kapada manusia.” (al-Baqarah:102)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Jauhilah tujuh hal yang bersifat membinasakan: Syirik kepada Allah, sihir ...” (HR.Muslim)
Soal 8: Bolehkah kita membenarkan (mempercayai) ahli nujum dan dukun tentang ilmu ghaib?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
Katakanlah: “Tidak akan mengetahui orang yang di langit dan yang di bumi itu tentang (hal) ghaib kecuali Allah.” (an-Naml:65)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa
yang mendatangi ahli nujum dan dukun, kemudian dia membenarkan apa yang
dikatakannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan pada
Muhammad.” (HR.Ahmad: Shahih)
Soal 9: Adakah seseorang yang dapat mengetahui perkara ghaib?
Jawab:
Tidak
ada seorangpun yang mengetahui tentang yang ghaib kecuali orang yang
Allah kehendaki daripada Rasul-rasul-Nya. Firman Allah:
“Dialah
yang mengetahui yang ghaib dan tidak seseorangpun yang diberitahu
tentang keghaiban itu kecuali orang yang dikehendaki-Nya daripada rasul.” (Jin: 26-27)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidak ada yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.” (HR.Thabrani: hasan)
Soal 10: Bolehkah kita memakai benang dan kalung untuk mengobati penyakit (tolak balak-red)
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (al-An’am:17)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Ketahuilah,
sesungguhnya semua itu hanya akan menambah kelemahan saja, buanglah ia
karena sesungguhnya jika kamu mati sedang kamu masih melakukannya, maka
kamu akan merugi selamanya.” (HR.Hakim: shahih)
Soal 11: Bolehkah menggantungkan merjan atau jimat-jimat atau yang lainnya?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Jika Allah menimpakan musibah kepadamu, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (al-An’am:17)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang menggantungkan diri pada jimat, maka telah musyrik.” (HR.Ahmad: Shahih)
Soal 12: Apa hukumnya beramal berdasarkan aturan yang menyelisihi hukum Islam?
Jawab:
Melakukannya adalah kafir, bila ia mengizinkannya atau meyakini kebenarannya, dengan dalil firman Allah:
“Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, mereka itu orang kafir.” (al-Maaidah:44)
Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
“Dan
pemimpin-pemimpin mereka tidak menghukumi dengan kitab Allah dan tidak
pula memilih dari apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan
menimpakan kekerasan yang terjadi antar sesama mareka. (HR.Ibnu Majah dan lainnya: hasan)
Soal 13: Bagaimana cara menolak gangguan syetan yang menanyakan: “Siapa yang menciptakan Allah?”
Jawab:
Apabila
syetan membisikan pertanyaan ini pada salah seorang di antara kamu,
maka mintalah perlindungan kepada Allah, dengan dalil:
“Dan jika syetan itu mengganggumu, maka mintalah perlindungan kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Fushshilat:36)
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan pada kita untuk menolak tipudaya syetan dengan mengucapkan :
“Amantubillahi warasulihi, Allahu Ahad, Allahush Shamad, Lam yalild walam yulad walam yakun lahu kufuwan ahadun.”
(“Aku
beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, Allah itu Maha Esa, Allah
tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak
seorangpun yang menyamai-Nya”), kemudian meludah ke kiri tiga kali dan mengucapkan :
“A’uudzubillahi minasyaithonirrajiimi”
maka
akan terbebas dari godaan syetan. (Ini adalah ringkasan hadits-hadits
shahih dalam riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud)
Soal 14: Apa bahaya syirik besar?
Jawab:
Syirik besar menyebabkan kekal di neraka, dengan dalil firman Allah:
“Sesungguhnya
orang yang musyrik kepada Allah, maka Allah mengharamkan surga baginya
dan tempat tinggalnya adalah neraka dan tidaklah ada penolong bagi
orang-orang yang zalim.”(al-Maaidah:72)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang menghadap Allah dengan membawa kemusyrikan sedikit saja, maka ia masuk neraka.” (HR.Muslim)
Soal 15: Bermanfaatkah amal yang disertai syirik?
Jawab:
Tidak bermanfaat, dengan dalil firman Allah:
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (al-An’am:88)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits qudsi:
“Allah
berfirman: Aku tidak butuh pada sekutu-sekutu itu, barangsiapa yang
beramal dengan amalnya itu dia mempersekutukan Aku dengan yang lainnya,
maka akan Ku-tinggalkan dia bersama sekutunya.” (HR.Muslim)
(Dinukil
dari “Khud Aqidataka”, Penulis: Muhammad bin Jamil Zainu, Edisi
Indonesia: “Koreksi Aqidahmu”, Penerjemah: Abu Hamdan, halaman: 23-35)
Apakah itu Syirik Kecil (Ashghar) ?
Syirik kecil adalah riya’, dengan dalil firman Allah:
“Barangsiapa
yang mengharap pertemuan dengan Rabb-nya, hendaklah beramal shalih dan
tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Allah dengan seorangpun.” (al-Kahfi: 110)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kamu semua adalah syirik kecil (riya’).” (HR.Ahmad, shahih)
Termasuk syirik kecil, perkataan seseorang: “Kalau tidak karena Allah dan si anu atau kehendak Allah dan kehendakmu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jangan
berkata: “Jika Allah menghendaki dan si anu menghendaki”‘ tetapi
katakanlah: “jika Allah menghendaki kemudian si anu menghendaki.” ” (HR.Abu Dawud: shahih)
Bolehkah bersumpah dengan selain Allah?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
Katakanlah: “Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan ... “(at-Taghaabun:7)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka dia telah musyrik.” (HR.Ahmad: shahih)
“Barangsiapa yang bersumpah hendaklah bersumpah dengan Allah atau diam saja.” (HR.Bukhari-Muslim)
Dikutip
dari salafy.or.id offline Dinukil dari “Khud Aqidataka”, Penulis:
Muhammad bin Jamil Zainu, Edisi Indonesia: “Koreksi Aqidahmu”,
Penerjemah: Abu Hamdan, halaman: