Monday, April 20, 2015

Cukupkah Asupan Gizi Anak Anda?

,
 Cukupkah Asupan Gizi Anak Anda?

Bismillah Assalamu Alaikum

Zat gizi merupakan zat penting yang diperlukan oleh tubuh kita baik untuk  prosespertumbuhan maupun perkembangan. Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.

Pada bayi dan anak balita, kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. Kekurangan gizi pada bayi dan balita,  akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu pangan dengan jumlah dan mutu yang memadai harus selalu tersedia dan dapat diakses oleh semua orang pada setiap saat.

Masalah gizi adalah gangguan kesehatan seseorang atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhannya akan zat gizi yang diperoleh dari makanan. Masalah gizi yang dalam bahasa Inggris disebut malnutrition, dibagi dalam dua kelompok yaitu masalah gizi-kurang (under nutrition) dan masalah gizi-lebih (over nutrition), baik berupa masalah gizi-makro ataupun gizi-mikro. Gangguan kesehatan akibat masalah gizi-makro dapat berbentuk status gizi buruk, gizi kurang, atau gizi lebih. Sedang gangguan kesehatan akibat masalah gizi mikro hanya dikenal sebutan dalam bentuk gizi kurang zat gizi mikro tertentu, seperti kurang zat besi, kurang zat yodium, dan kurang vitamin A. Masalah gizi makro, terutama masalah kurang energi dan protein (KEP) paling banyak menyerang pada balita dan yang memprihatinkan biasanya orang tua tidak pernah menyadari bahwa anak balitanya mengalami KEP.
  
Secara langsung keadaan gizi dipengaruhi oleh ketidakcukupan asupan makanan dan penyakit infeksi. Secara tidak langsung dipengaruhi oleh ketersediaan pangan tingkat rumah tangga, ketersediaan pelayanan kesehatan, pola asuh yang tidak memadai. Lebih lanjut masalah gizi disebabkan oleh kemiskinan, pendidikan rendah, kesempatan kerja dan juga keadaan lingkungan..
Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan . Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk. Gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus atau kwashiorkor.

               Adapun tanda-tanda klinis Gizi Buruk

Tanda-tanda Kwashiorkor :
Kwashiorkor adalah gangguan gizi karena kekurangan protein biasa (KEP) sering disebut busung lapar. Adapun tandanya yakni,
1. Edema (bengkak) umumnya di seluruh tubuh terutama pada kaki ( dorsum pedis )
2. Wajah membulat dan sembab
3. Otot-otot mengecil, lebih nyata apabila diperiksa pada posisi berdiri dan duduk, anak berbaring terus menerus.
4. Perubahan status mental : cengeng, rewel kadang apatis.
5. Anak sering menolak segala jenis makanan ( anoreksia ).
6. Pembesaran hati
7. Sering disertai infeksi, anemia dan diare / mencret.
8. Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut.
9. Gangguan kulit berupa bercak merah yang meluas dan berubah menjadi hitam terkelupas ( crazy pavement dermatosis ).
10. Pandangan mata anak nampak sayu.

Tanda-tanda Marasmus
Marasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat. Tanda anak dengan marasmus yakni,
1. Anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit.
2. Wajah seperti orangtua
3. Cengeng, rewel
4. Perut cekung.
5. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada.
6. Sering disertai diare kronik atau konstipasi / susah buang air, serta penyakit kronik.
7. Tekanan darah, detak jantung dan pernafasan berkurang.

Tanda-tanda Marasmus-Kwashiorkor :
Tanda-tanda marasmus kwashiorkor merupakan gabungan tanda-tanda dari marasmus dan kwashiorkor.

Pada kasus buruk, dimana kebutuhan nutrisi tubuh sangat kurang maka dapat menyebabkan pertahanan tubuh menurun. System imun yang turun ini dapat menyebabkan mikroorganisme yang memapar tubuh, dan dapat dengan mudah masuk dan berkembang biak di dalam tubuh.

Pada dasarnya angka kebutuhan gizi tiap anak menurut tingkatan usianya itu jelas berbeda. Berikut tabel daftar kebutuhan makanan sehari-hari menurut umur dan jenis makanannya.

Jenis makanan
pemberian
                       Jumlah tiap pemberian (dalam umur)
1 th
2-3 th
4-5th
6-9th
10-12
12-25
Susu
 4x gls
½ gls
½-3/4 gls
½-3/4 gls
1/2- 1 gls
½ - 1 gls
½ - gls
Protein
a.       Telur
b.      Daging

3x sdm
3x sdm

1 butir
2 Sdm

1
2

1
4

1
4-6

1
6-8

1/lbh
8
BUAH/SAYUR
a. smbr vit C
b.Smbr Vit A
c.sayur

4x
1 Sdm
2x Sdm

1/3 G
2 Sdm
2 Sdm

½ G
3 sdm
3 sdm

½ G
4 sdm
4 sdm

1 G
4 sdm
1/3 G

1 G
1/3 G
½ G

1 G
½ G
¾ G
BIJI/SEREAL
a.   roti
b.   Nasi, mie

4

½ pot
½ G

1G
½ G

1 ½
½ G

1-2
¾ G

2
¾ G

2
1 G
LEMAK DAN KH
Kue sesudah makan




1 pot


1 ½ pot


1 ½  pot


3 pot


2 pot


3-6pot
Reff : Nelson Pediatric dalam IKA Markum
Note : G = gelas = 1 G = 240ml
            1 Sdm = sendok makan = 15 ml
            1 pot = 1 potong

Tabel diatas merupakan gambaran perhitungan kasar kebutuhan gizi pada anak-anak yang mungkin sudah jarang sekali diperhatikan oleh orangtua. Adanya kesibukan si orangtua atau kekurangtahuan orangtua mengenali pentingnya gizi pengaruh pada tumbuh kembang si anak, dan satu hal yang menjadi maslaah utama : faktor sosial ekonomi menjadi faktor utama terjadinya peningkatan kasus gizi buruk pada anak-anak.

Oleh karena itu sudah semestinya orangtua lebih memperhatikan asupan makanan bagi anak-anaknya. Asupan makanan juga harus mempertimbangkan nilai gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi si anak tidak hanya berpikir ”yang penting anakku kenyang..” makanan bergizi tidak harus dan tidak berarti mahal. Belum tentu makanan yang mahal itu syarat akan gizi. Maka..selektiflah dalam memilih makanan yang terbaik bagi buah hati anda.

Ingatlah...
Anak-anak adalah ”aset” berharga bagi kedua orangtuanya...
Optimalkan tumbuh kembang mereka...karena kita tidak pernah tau....
Sehebat apakah anak kita kelak di masa depan....


Wallohu Ta’ala A’lam

dari sobat-muda.com