Wednesday, February 18, 2015

Tergesa-Gesa dalam Berdoa

Tergesa-Gesa dalam Berdoa


يستجاب لأحدكم ما لم يعجل يقول دعوت فلم يستجب لي

Do’a masing-masing kalian akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa, yaitu dengan berkata, “Saya sudah berdoa, tetapi belum juga dikabulkan.”
(H.R. Bukhari)

Pada umumnya, setiap orang yang memiliki permasalahan, ia akan memanjatkan doa kepada Allāh. Ada yang doanya rutin, ada pula yang hanya berdoa ketika masalah datang menjepitnya semata. Dalam kondisi terjepit, ia baru berdoa dan tergesa-gesa ingin agar doanya segera dikabulkan. Sebagaimana disinggung dalam hadits di atas, bentuk ketergesa-gesaan dalam berdoa adalah dengan mengatakan, “Saya sudah berdoa, tetapi belum juga dikabulkan.” Padahal, sikap tergesa-gesa seperti ini, justru membuat doanya bisa tidak dikabulkan.

Berdoa kepada Allah membutuhkan kekhusyukan hati, sedangkan kekhusyukan tidak bisa digapai dengan sifat ketergesa-gesaan. Berdoa kepada Allah membutuhkan kekhusyukan hati, sedangkan kekhusyukan tidak bisa digapai dengan sifat ketergesa-gesaan. Dalam Ṣaḥīḥ Muslim, Rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يزال يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم ما لم يستعجل قيل يا رسول الله ما الاستعجال ؟ قال يقول قد دعوت وقد دعوت فلم أر يستجيب لي فيستحسر عند ذلك ويدع الدعاء
Doa seorang hamba akan senantiasa terkabul selama ia tidak berdoa untuk kemaksiatan, atau untuk memutus silaturahmi, dan tidak tergesa-gesa.
Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullāh, bagaimanakah bentuk ketergesa-gesaan yang dimaksud?
Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Hamba tadi berkata, “Aku telah berdoa. Sungguh, aku telah berdoa. Namun, Allāh belum juga mengabulkan doaku.”
Ia merasa jenuh dan letih, lalu akhirnya meninggalkan doa.
Dalam Musnad Amad, dari Anas raḍiyallāhu ‘anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَزَالُ الْعَبْدُ بِخَيْرٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يَسْتَعْجِلُ قَالَ « يَقُولُ دَعَوْتُ رَبِّى فَلَمْ يَسْتَجِبْ لِى
“Seorang hamba akan senantiasa berada dalam kebaikan selama ia tidak tergesa-gesa.
Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullāh, bagaimana bentuk ketergesa-gesaannya?
Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Hamba tersebut mengatakan, “Aku telah berdoa kepada Rabb-ku, tetapi dia belum mengabulkan permohonanku.”
Akhirnya, Semoga tulisan ringkas ini bisa menjadi nasehat, dan semoga kita semua diberikan kekhusyukan hati dalam berdoa kepada Allāh ta’ālā.

artikel: www.pemudamuslimcom
—–