Kisah-kisah Nabi Sulaiman ‘alaihis salam memang memiliki daya tarik tersendiri karena beliau adalah seorang Nabi yang sholeh dan diberikan oleh Allah beberapa mu’jizat terhadap makhluk di Bumi. Simak kisah nyata yang shahih tentang anugerah angin yang beliau dapat dari Rabbnya. Ingin tahu?
Allah Ta’ala berfirman:
Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman dan dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta’at (kepada Tuhannya). Sesungguhnya dia amat ta’at kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, maka ia berkata,
Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan.
Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku. Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu. (Shaad: 30 - 33).
Allah menyebutkan, bahwa Dia menganugerahkan kepada Daud putera bernama
Sulaiman. Allah menguji Sulaiman bahwa dia banyak kembali kepada-Nya,
lalu Allah menyebutkan perkaranya tentang kuda. Berikut ini kisahnya.
Sulaiman begitu cintanya kepada kuda untuk digunakan jihad di jalan
Allah. Beliau memiliki kuda-kuda yang kuat, cepat dan bersayap. Kuda-kudanya
berjumlah 20 ribu.
Ketika ia memeriksa dan mengatur kuda-kuda tersebut, ia ketinggalan
shalat Ashar karena lupa, bukan disengaja. Saat ia mengetahui bahwa
ia ketinggalan melakukan shalat karena kuda-kuda tersebut, Ia pun
bersumpah, ‘Tidak, demi Allah, janganlah kalian (kuda-kudaku) melalaikanku
dari menyembah Tuhanku.’
Lalu beliau menitahkan agar kuda-kuda itu disembelih. Maka beliau
memukul leher-leher dan urat-urat nadi dari kuda-kuda tersebut dengan
pedang.
Ketika Allah mengetahui hamba-Nya bernama Sulaiman menyembelih kuda-kuda tersebut karena Diri-Nya, karena takut dari siksa-Nya serta kecintaan
dan pemuliaan kepada-Nya, karena dia sibuk dengan kuda-kuda tersebut
sehingga habis waktu shalat.
Sebab tersebut, lalu Allah menggantikan untuknya sesuatu yang lebih
baik dari kuda-kuda tersebut, yakni angin yang bisa berhembus dengan
perintahnya, sehingga akan menjadi subur daerah yang dilewatinya,
perjalanannya sebulan dan kembalinya juga sebulan.
Dan tentu, ini lebih cepat dan lebih baik daripada kuda. Karena itu, benarlah sabda Rasulullah,
Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah, kecuali Allah akan memberimu (sesuatu) yang lebih baik daripadanya.(HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih).
Disalin dari buku Kisah-kisah Nyata Tentang Nabi, Rasul, Shahabat, Tabi’in, Orang-orang Dulu dan Sekarang, Syaikh IBrahim bin Abdullah Al-Hazimi, Darul Haq, hal. 10 - 12