Thursday, November 22, 2018

Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran dengan Metode Saintifik

Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran dengan Metode Saintifik
Peran penting guru dapat dimulai dari merancang atau merencanakan pembelajaran dengan baik, antara lain merumuskan indikator dan menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan KD, langkah-langkah pembelajaran sampai dengan merancang teknik dan instrumen penilaian.



Sedangkan peran siswa dalam pembelajaran dengan metode saintifik adalah melakukan aktivitas secara aktif di dalam pengamatan, mengajukan pertanyaan secara kristis, mengumpulkan informasi,
mengola informasi, dan menyajikan atau mengkomunikasikannya. Pada tahap-tahap yang penting ini guru dan siswa dapat berperan sebagai berikut:

1) Mengamati
Guru menyediakan fenomena yang akan diamati siswa atau mengarahkan siswa untuk mengamati fenomena yang sudah tersedia di dalam buku maupun di alam sekitar. Adapun siswa melakukan
pengamatan terhadap fenomena dalam berbagai bentuk, seperti teks, gambar, suara, animasi, video, maupun fenomena yang tersedia di alam sekitar. Pada tahap ini guru membantu siswa menemukan/
mendaftar/menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu diketahui sehingga dapat melakukan/menciptakan sesuatu.

2) Menanya
Pada tahap ini guru membantu siswa merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu. Dalam banyak kasus, siswa mengalami kesulitan untuk mengemukakan pertanyaan. Dalam hal ini guru dapat berperan untuk memberikan stimulus agar siswa terdorong untuk bertanya. Guru juga dapat memberikan alternatif teknik bertanya. Ketika siswa mengalami kesulitan bertanya secara lisan, guru memberikan arahan agar siswa bertanya secara tertulis. Pada saat siswa kurang percaya diri bertanya secara individu, guru dapat mengarahkan agar mereka merumuskan pertanyaan secara berkelompok. Adapun yang dilakukan siswa adalah mengajukan pertanyaan secara kritis terhadap apa yang telah diamati.

3) Mengumpulkan informasi
Pada tahap ini guru membantu siswa merencanakan dan memperoleh data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Dalam kegiatan ini, guru dapat memberikan petunjuk di mana data atau informasi itu dapat diperoleh. Guru juga dapat memberi tugas sebelum pembelajaran agar siswa membawa sumber data atau informasi yang dimaksud. Guru juga membuka diri untuk menjadi salah satu sumber data dan informasi. Pada tahap ini guru hendaknya juga menciptakan suasana kelas yang mendukung agar siswa merasa nyaman. Agar siswa terjaga semangatnya dalam mengumpulkan
data atau informasi, guru dapat memberikan tanggapan dan apresiasi.

4) Mengolah informasi
Pada tahap ini guru membantu siswa menggunakan data/informasi untuk menjawab pertanyaan dan/atau menarik kesimpulan. Guru memberikan bentuk atau contoh cara menggunakan data atau
informasi. Arahan yang lebih jelas akan memudahkan siswa dalam tahap ini, misalnya guru mengarahkan agar informasi yang diperoleh dituangkan dalam bentuk paparan, esai, poster, infografis, atau bentuk lain yang sesuai. Bimbingan yang diberikan oleh guru semacam
ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas proses dan hasil
pembelajaran. Adapun siswa mengelola informasi dengan baik dan
benar berdasarkan petunjuk yang telah diberikan oleh guru.

5) Mengomunikasikan
Pada tahap ini guru mengatur, memberi umpan balik, memberi
penguatan, atau memberi penjelasan/ informasi lebih luas. Guru
berperan sebagai manager, pemberi umpan balik, pemberi penguatan,
pemberi penjelasan/ informasi lebih luas. Pada tahap yang
penting ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
atau menyajikan hasil diskusinya. Apabila siswa kurang
percaya diri, guru dapat memotivasi dan memberikan bimbingan
dengan penuh kesabaran. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang lain untuk memberikan tanggapan. Jika diperlukan guru
juga dapat memberikan tanggapan dan penguatan kembali (reinforcement). Agar aktivitas mengomunikasikan tidak monoton, siswa diminta menyiapkan berbagai alternatif teknik penyajian hasil diskusi/ laporan. Variasi yang dimaksud dapat berupa presentasi secara bergantian, atau dengan cara saling berkunjung ke kelompok lain. Variasi yang lain juga dapat berbentuk penyajian di dalam kelas, di luar kelas, majalah dinding sekolah, atau di internet/media sosial.

6) Mencipta
Pada tahap ini guru memberi contoh/gagasan, menyediakan pilihan, memberi dorongan, memberi penghargaan, sebagai anggota yang terlibat langsung. Guru menuntun, memotivasi, memberi inspirasi
kepada siswa agar dapat melakukan/ menciptakan sesuatu (berwujud maupun tidak berwujud). Sedangkan, siswa menggunakan pengetahuan untuk menginovasi, mencipta, mendesain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari