Friday, February 6, 2015

"DZIKIR (Do'a) SAAT DITIMPA KESULITAN"

"DZIKIR (Do'a) SAAT DITIMPA KESULITAN"


'Sungguh Telah Ada dan Tetap di dalam Sunnah Beberapa Hadits dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam untuk mengobati KESUSAHAN dan KESEMPITAN, yaitu PENDERITAAN dan KEPEDIHAN yang dialami seseorang pada dirinya saat ditimpa MUSIBAH sehingga membuatnya BERSEDIH dan BERDUKA.

● 'Di antara hadits-hadits yang datang untuk mengobati kesusahan dan kesempitan tersebut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,
أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ كَانَ يَقُوْلُ عِنْدَ الْكَرْبِ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ،
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di saat mendapat kesusahan dan kesempitan beliau mengucapkan, “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan benar selain Allah yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan benar selain Allah, Pemilik ‘Arsy yang besar. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan benar selain Allah, Pemilik langit dan bumi dan Pemilik ‘Arsy yang mulia.” (H.R Bukhari dan Muslim).

● 'Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya dari Asma binti ‘Umais Radhiyallahu ‘anha dia berkata, “Rasulullah bersabda kepadaku,
أَلَا أُعَلِّمُكِ كَلِمَاتٍ تَقُوْلِيْنَهُنَّ عِنْدَ الْكَرْبِ –أَوْ فِي الْكَرْبِ- : اللهُ اللهُ رَبِّي، لَا أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا،
“Maukah engkau aku ajarkan beberapa kalimat yang bisa engkau ucapkan saat ditimpa kesusahan dan kesempitan? –atau saat berada dalam kesusahan dan kesempitan: “Allah.. Allah adalah Rabbku, aku tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (H.R Abu Dawud, shahih).

● Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya, dari Abu Bakrah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam, beliau bersabda,
دَعَوَاتُ الْمَكْرُوبِ اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ، فَلَا تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ وَ أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ،
“Doa orang yang mendapat kesusahan dan kesempitan, “Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang aku harapkan. Maka janganlah Engkau serahkan diriku kepada diriku sendiri walaupun hanya sekejap mata. Perbaikilah untukku urusanku semuanya. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan benar selain Engkau.”

● Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Sa’ad bin Abi Waqqas Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دَعْوَةُ ذِي النُّوْنِ إِدْ دَعَا وَ هُوَ فِيْ بَطْنِ الْحُوْتِ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ، فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِيْ شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ،
“Doa Dzun Nun (Nabi Yunus) ketika berdoa diperut ikan, “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan benar selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.” Tidaklah seorang laki-laki muslim berdoa dengan doa ini dalam hal apapun melainkan Allah pasti mengabulkan doanya.”
(H.R Tirmidzi, shahih).

Semua Kalimat yang tertera dalam hadits-hadits di atas adalah kalimat iman, tauhid, ikhlas kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan menjauhi segala bentuk kesyirikan baik syirik besar maupun syirik kecil. Di dalam hadits-hadits ini terdapat dalil yang sangat jelas bahwa obat terbesar menghadapai kesusahan adalah memperbaharui keimanan dan mengulang-ulang Kalimat TAUHID '‘Laa ilaaha illallah.’'
Sesungguhnya tidak ada yang dapat melenyapkan penderitaan dan menghilangkan kesedihan dan kesempitan semisal dengan mentauhidkan Allah, memurnikan ketaatan kepada-Nya, dan merealisasikan ibadah yang merupakan tujuan penciptaan manusia sekaligus memurnikan ibadah tersebut hanya untuk Allah azza wa jalla saja.