1. Pengertian Pembelajaran dengan Metode Saintifik
Metode saintifik merupakan metode yang biasa digunakan oleh para ilmuwan dalam menemukan pengetahuan/teori/konsep (lihat Bagan 1). Dalam konteks pembelajaran, metode saintifik sangat penting digunakan untuk mengembangkan cara-cara berpikir dan bekerja secara ilmiah. Berdasarkan definisi metode saintifik, dapat dirumuskan pengertian Pembelajaran dengan Metode Saintifik sebagai metode pembelajaran yang didasarkan pada proses keilmuan yang terdiri dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik simpulan (L.R. Gay, Geoffrey E. Mills; dan Peter Airasian (2012: 6).
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat juga dipahami sebagai pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin/perlu diketahui), menanya/
merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi dengan satu atau lebih teknik, menalar/mengasosiasi (menggunakan data/informasi untuk menjawab pertanyaan/menarik kesimpulan), dan mengomunikasikan jawaban/kesimpulan. Langkahlangkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencipta.
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Metode Saintifik
Prinsip-prinsip dalam pembelajaran dengan metode saintifik adalah sebagai berikut.
a. Berpusat pada siswa yaitu kegiatan aktif siswa secara fisik dan mental dalam membangun makna atau pemahaman suatu konsep, hukum/prinsip;
b. Membentuk student’s self concept yaitu membangun konsep berdasarkan pemahamannya sendiri;
c. Menghindari verbalisme;
d. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip;
e. Mendorong terjadinya peningkatan kecakapan berpikir siswa;
f. Meningkatkan motivasi belajar siswa;
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi, serta
h. Memungkinkan adanya proses validasi terhadap konsep, hukum,
dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya;
i. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,
hukum, atau prinsip; dan
j. Melibatkan proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan
intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa.
Metode saintifik merupakan metode yang biasa digunakan oleh para ilmuwan dalam menemukan pengetahuan/teori/konsep (lihat Bagan 1). Dalam konteks pembelajaran, metode saintifik sangat penting digunakan untuk mengembangkan cara-cara berpikir dan bekerja secara ilmiah. Berdasarkan definisi metode saintifik, dapat dirumuskan pengertian Pembelajaran dengan Metode Saintifik sebagai metode pembelajaran yang didasarkan pada proses keilmuan yang terdiri dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik simpulan (L.R. Gay, Geoffrey E. Mills; dan Peter Airasian (2012: 6).
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat juga dipahami sebagai pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin/perlu diketahui), menanya/
merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi dengan satu atau lebih teknik, menalar/mengasosiasi (menggunakan data/informasi untuk menjawab pertanyaan/menarik kesimpulan), dan mengomunikasikan jawaban/kesimpulan. Langkahlangkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencipta.
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Metode Saintifik
Prinsip-prinsip dalam pembelajaran dengan metode saintifik adalah sebagai berikut.
a. Berpusat pada siswa yaitu kegiatan aktif siswa secara fisik dan mental dalam membangun makna atau pemahaman suatu konsep, hukum/prinsip;
b. Membentuk student’s self concept yaitu membangun konsep berdasarkan pemahamannya sendiri;
c. Menghindari verbalisme;
d. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip;
e. Mendorong terjadinya peningkatan kecakapan berpikir siswa;
f. Meningkatkan motivasi belajar siswa;
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi, serta
h. Memungkinkan adanya proses validasi terhadap konsep, hukum,
dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya;
i. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,
hukum, atau prinsip; dan
j. Melibatkan proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan
intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa.