Bismillah Assalamu Alaikum
denaihati.com |
Alangkah indahnya bila seorang Muslim diberikan suara indah oleh Allah SWT dipergunakan untuk membaca kalamullah dengan suara terindahnya tersebut sehingga baik dirinya atau pun orang lain yang mendengarkannya tergugah untuk menerima hidangan Al-Quran dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT, bukan untuk melantunkan suara yang tak bernilai ibadah bahkan mengundang syahwat dan mengundang dosa baik untuk dirinya dan juga orang lain.
Orang yang diberikan suara indah oleh Allah SWT harus pandai bersyukur, dan pada saat dia melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran tujuannya adalah agar orang yang mendengarkannya dapat tergugah hatinya untuk mendapat taujih dan hidayah Al-Quran.
Rasulullah SAW memberikan isyarat agar saat kita membaca Al-Quran membacanya dengan suara terindah yang kita miliki. Orang yang terindah suaranya adalah orang yang saat membaca Al-Quran terlihat bahwa dia takut kepada Allah SWT.
Suara Indah Nabi Daud
Suatu hari seorang sahabat yang bernama Al-Barra’ RA pernah mendengar Rasulullah SAW membaca dalam shalat isya surat At-Tiin, dan dia pun tidak pernah mendengar bacaan yang lebih bagus dari pada bacaan Rasulullah SAW.
Adalah Abu Musa Al-‘Asy’ariy RA,sahabat mulia yang memiliki suara indah sehingga Rasulullah SAW memberikan julukan kepadanya seperti seruling Nabi Daud AS, maksudnya adalah bahwa suara Abu Musa Al-‘Asy’ari saat membaca Al-Quran sungguh indah seindah merdunya suara Nabi Daud AS.
Pembesar Quraisy dan tilawah Al-Quran
Al-Quran memiliki daya tarik yang luar biasa, diantaranya adalah indahnya lantunan ayat suci Al-Quran yang dibawakan oleh Rasulullah SAW membuat beberapa pembesar Quraisy tak tahan untuk mendatangi Rasulullah SAW secara diam-diam hanya untuk mendengarkan lantunan Al-Quran di malam yang pekat di saat rasulullah SAW shalat malam dengan bacaan Al-Quran yang sangat merdu dan memukau orang yang mendengarnya. Walau akhirnya para pembesar Quraisy tetap dalam pendiriannya, hasad dan ingkar kepada ajaran Rasulullah SAW.