Bismillah Assalamu Alaikum
Tatkala malam, tepat di saat kami mengerjakan tugas…dengan ditemani saudara sepupu,
ada suatu perkataan mulia yang(dengan izin Allah) hadir di antara kami yang mana jika perkataan itu dituliskan…
tentu emas sejumlah bulir pasir di pantai,
dinar dan dirham sejumlah bintang di langit
serta
seluruh dunia dan seisinya-pun…
TAK AKAN PERNAH MAMPU menunaikan hitungan KEINDAHAN & KEMAHALANnya…
kakak : “dik, nyamuk di kakimu…!”
fitrah : “masya Allah, tidak terasa kak! Terlalu seru menulis tugas…”
kakak : “dik, nyamuk di kakimu…!”
fitrah : “masya Allah, tidak terasa kak! Terlalu seru menulis tugas…”
---+++---
~kemudian dengan sebuah tekanan jari telunjuk sepupu, nyamuk itu sirna dengan mengeluarkan darah segar yang baru ia hisap dari kaki kami…~
---+++---
fitrah : “ duh, kasian nyamuknya kak! Baru aja dia dapat rizki-nya, udah kamu bunuh…”
kakak : “ya…kan kita berhati – hati saja. Walaupun nyamuk berbahaya keluarnya di pagi hari, tidak salah kan jika kita berhati – hati pada nyamuk…?”
fitrah : “nyamuk itu kasian ya…kematiannya ternyata tidak membuat siapapun merasa kehilangan…”
kakak : “ya! jangankan mati, hidupnya-pun tidak terlalu membawa arti…”
---+++---
Seandainya secuil makanan kesukaan ada pada genggamanmu, adalah sangat berharga bagimu…akankah kau berikan kepada temanmu…??? TENTU TIDAK karena berharga-nya nilai makanan itu…
AKAN TETAPI…
Tatkala kami teringat sebuah perkataan Nabi yang Mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam…
“Seandainya dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir seteguk airpun.” (HR. At-Tirmidzi no. 2320, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam kitab Ash-Shahihah no. 686)
“SUBHANALLAH…jika demikian, bagaimanakah dengan DUNIA DAN SEISINYA INI…???
Sungguh, di sisi Allah DUNIA DAN SEGALA KEINDAHAN DI DALAMNYA TIDAKLAH BERNILAI WALAU HANYA SEBELAH SAYAP SEEKOR NYAMUK-pun…!!!
Bahkan dunia (di sisi Allah) tak bernilai dengan seekor nyamuk berdarah yang mati di hadapan kami…
“Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal salah seorang dari kalian memasukkan sebuah jarinya ke dalam lautan. Maka hendaklah ia melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat…” (HR. Muslim no. 7126)
…
Maka mari segera menuntut ilmu di atas tuntunan para salaf yang shalih, wahai saudaraku…
Amalkan…
Dakwahkan…
Dan bersabarlah di atasnya…
Ya Allah…lindungi-lah kami dari fitnah dunia yang melenakan dan membuai…
Dan tumbuhkan kecintaan kami pada negeri yang abadi, dengan ilmu dan amal yang shalih…
Serta akhirkan hidup kami dan saudara - saidara kami di atas nafas sunnah yang mulia dalam ucapan kalimat terindah…
LAA ILAHA ILLA ALLAH…MUHAMMAD RASULULLAH…!
amiiin, ya rabbunal ‘alamin…
Ditulis di tengah malam Kota Sidoarjo , 28 Desember 2008 / 1 Muharram 1430 H, Didit Fitriawan.