Bismillahirohmanirrohim..
Dari Redaksi
Bukan barang baru lagi jika fitnah kini melanda banyak bangsa. Fitnah itu datang dari segala penjuru arah mata angin. Banyak yang akhirnya terlena dan tak sedikit pula yang jatuh berguguran dihempas fitnah multiguna. Tak pelak salah satu fitnah yang hebat itu adalah fitnah wanita sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda bahwa fitnah terbesar adalah wanita, “Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnahnya wanita.” (Shahih, HR. Bukhari dan Muslim).
Wanita dimanapun berada senantiasa menjadi pusat perhatian banyak orang. Tak terkecuali anak-anak kecil yang masih balita ataupun belum baligh. Oleh karena itu janganlkah heran bila generasi muda saat ini lebih banyak menjadi dewasa secara premature akibat malpraktek pergaulan yang merajalela.
Redaksi kali ini menghadirkan sebuah tulisan dari salah seorang mahasiswi muslimah yang tergerak hatinya untuk mengajak kaummnya agar kembali merenungi hakikat menutup aurat dan menjaga kehormatannya. Atas kontribusinya kami ucapkan jazakillah khairan katsiraan.
Pembahasan
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal karena mereka itu tidak diganggu. Dan Alloh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang...” (QS. Al Ahzab : 59).
Begitulah firman Alloh yang diturunkan kepada kekasihNya, Baginda Nabi Shalallahu ‘Allaihi Wassalam. Ayat yang merupakan petunjuk menuju keselamatan dan penghormatan yang agung bagi kaum wanita. Surat tersebut merupakan ayatul hijab dimana Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah memberikan perintah kepada kaum wanita untuk menutupi seluruh tubuhnya dengan jilbab/hijab. Banyak untaian dan lembaran tentang sirah mengenai kewajiban bagi setiap muslimah untuk menjaga dirinya dan menutup auratnya dengan hijab syar’i.
Dan dengarlah salah satunya kisah para shahabiyah ketika mereka mendengar perintah untuk berhijab, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengisahkan “ketika kami mendengar perintah tersebut, mereka (para wanita) berlari-lari mencari kain untuk menutupi wajah dan kepalanya, dan mereka menggunakan kain yang berwarna hitam ketika mereka keluar rumah..”
Maka sungguh.. para wanita yang bertaqwa kepada Alloh Ta’ala ketika mereka mendengar perintah dari RabbNya, maka mereka akan segera bergegas dan berlomba untuk melakukannya.
Adapun maksud dari diperintahkannya seorang wanita muslimah untuk berhijab sebagaimana firman Alloh pada surat tersebut adalah agar wanita muslimah lebih mudah dikenal dan dibedakan (dengan wanita kafir dan wanita yang fasik) juga sebagai pelindung agar mereka tidak lagi diganggu sehingga lebih merasa aman dan tetap terjaga. Merasa aman terutama dari gangguan laki-laki yang didalam hatinya terdapat penyakit syahwat.
Dan tahukah?? ketika seorang wanita keluar dari rumahnya, syetan telah bersiap mengikutinya. Mengikuti dari segala arah yang dia mau. Syetan akan menghiasi wanita sedemikian rupa agar terlihat lebih menarik (bagi lawan jenis tentunya). Simaklah perkataan Rosululloh Shalallohu ‘Alaihi Wassalam dalam sebuah hadist
“Wanita adalah aurat, jika ia keluar syeton akan mengikutinya..” (HR. At Tirmidzi)
Karena hanya di wanita sajalah Allah mengaruniai segala keindahan yang ada dalam dirinya dan itu akan menjadi daya magnetik tersendiri. Maka, bila seorang laki-laki yang mempunyai penyakit hati didalamnya pasti akan tertarik gaya tersebut, dan sudah dipastikan.. syetan akan tersenyum karena kini dia telah memiliki sasaran.
Tidak jarang kita melihat pemandangan di sekitar kita, seorang wanita dengan pakaiannya yang serba terbuka penuh syarat dengan keindahan dan tidak ketinggalan mode tentunya (menurut pendapat mereka) akan sering sekali mendapat “sapaan tak diundang” seperti siulan, panggilan dengan nada nakal, colekan, bahkan ada yang tak segan-segan menghampiri dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan...na’udzubillah..
Mungkin ada sebagian dari kita yang masih mengingat atau mungkin pernah mendengar sebuah kejadian beberapa pekan yang lalu yang terekspos di media massa, dimana salah seorang wanita yang perprofesi sebagai publik figur mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dan sungguh memalukan (bukan bermaksud meng-ghibah, hanya memberikan fakta yang ada dan terjadi sekarang ini -red).. seorang pria dengan bebasnya menyolek salah satu bagian tubuhnya yang memang saat itu “sangat terbuka” dan seketika itu dia marah dengan keadaan emosinya serta-merta langsung membuncah, meluap-luap dan tanpa disadari air matanya pun mengalir begitu saja.....
Masya Alloh, inikah pelecehan terhadap kaum hawa?? Inikah bentuk penghormatan kepada mereka yang mengusung jargon “kebebasan berekspresi” termasuk dalam hal berbusana?? Apakah air mata itu bentuk penyesalan?? Apakah ini merupakan bukti bahwa wanita itu lemah??? Wallohu Ta’alla A’lam..Engkaulah Rabb yang Maha Mengetahui.
Terkait berita tersebut, ada salah seorang teman mengatakan kepada saya (penulis –red), salah seorang keponakannya yang masih duduk di bangku sekolah dasar ikut menanggapi berita tersebut, dengan keluguan dan informasi yang dia dapatkan dari sebuah tayangan infotainment. Ia berkata “mbak...jahat ya laki-lakinya..masa c, kaya gitu? Usil !! Main colak-celek sama si X...kan kasian si X....” sambil tersenyum teman saya pun menanggapinya “adik...coba sekarang mbak tanya, kalau adik punya makanan favorit ayam goreng. Suatu hari, mbak punya ayam goreng..saat adik melihatnya, adik jadi ingin. Tapi saat itu mbak cuma punya 1 potong ayam , padahal saat itu adik ingiiiinnn sekali makan, eh tapi mbak makan dengan enaknya didepan adik. Tanpa tau klo adik itu juga ingin makan, mbak makan dengan pelan, menikmati setiap gigitannya...adik jadi tambah peeengen deh. Trus klo gitu adik ngapain??.” Maka si anak kecil itupun menjawab dengan polosnya..”minta ayamnya ke mbak, bilang klo aku pegen...” lalu saya menjawab “klo gak boleh juga? Tapi mbak tetep makan didepan adik??” dia menjawab dengan spontan “ayamnya tak rebut.....trus tak makan!! Wong pengen...salah siapa pamer???” begitu jawaban si adik dengan antusiasnya.
Dengan bijak teman ana melanjutkan “ya begitulah dik...kira-kira seperti itu kejadian yang menimpa si X..mbak ibaratkan seperti ayam tadi.. wong udah tau kalo cewe pakai pakaian yang ‘seksi’ bisa mengundang niat jahat terutama laki-laki yang iseng..tapi eh, tetep aja cewenya gak peduli. Ya kira-kira begitulah risikonya...pakai baju seksi ya siap untuk dijaili laki-laki coba kalau pake bajunya sopan..tertutup lagi..kalo gitu apa yang mo dijaili coba ?” dengan mengangguk-anggukan kepala, si adik berkata “oooo...” (saya pun tak memahami maksud si anak tersebut faham atau tidak...tapi bukankah anak sekarang lebih kritis??)
Ya..itulah permisalan yang sederhana. Pemahaman simpel yang berusaha diberikan kepada seorang anak, bagaimana seharusnya seorang wanita itu berbusana.
Memang sudah kodratnya seorang laki-laki cinta dan senang dengan keindahan yang ada pada wanita. Dan perhatikanlah firman Alloh Ta’ala dalam surat Ali Imran 14,
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu, wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak.......”
Maka sungguh..wanita adalah sumber keindahan...Alloh menempatkan wanita di atas keindahan lainnya seperti harta...Subhanalloh..
Belajar dari pengalaman tersebut dari pengalaman lainya yang terjadi pada saat ini, dimana banyak orang meneriakan ‘emansipasi wanita’
Ternyata wanita tidak seutuhnya benar-benar merasakan ‘kemerdekaan’. Buktinya saja, mengapa mereka masih sering diganggu oleh kaum Adam?
Mengapa mereka masih mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan? Mengapa mereka sering dilecehkan???
Mungkin akan lebih bijaksana bila kita melihat dua sisi, kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada kaum Hawa..mungkin kaum Adam juga harus dan wajib berinstrospeksi!! Bagaimana dia seharusnya bersikap dan bergaul dengan kaum wanita...
Tidak ada salahnya, kita kaum wanita yang diberi banyak keindahan oleh Alloh lebih dapat menjaga diri kita sendiri. Menjaganya dari pandangan mata yang nakal, menjaga dari tangan-tangan iseng yang siap menjamah kita kapanpun! Maka.. cukuplah perintah Alloh yang khusus diturunkan kepada kita kaum wanita. .dan sungguh, segala firmanNya adalah jalan keselamatan bagi hamba-hambaNya...
Jagalah diri kita manakala kita keluar rumah untuk suatu keperluan..jagalah kehormatan kita manakala kita meninggalkan ‘tempat ter-aman bagi kita’ yakni rumah..jagalah diri kita dari berbagai fitnah dunia yang dapat kapan saja melanda kita..maka dengarlah nasehat yang diberikan oleh Ummu ‘Abdillah Al Wadi’iyah seorang putri dari seorang ulama besar masa kini Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimmahullah di dalam bukunya Nashihati Lin Nisa’ Qadhayatahum Al-Mar’ah Fatawa lin Nisa’ mengenai adab-adab keluarnya wanita dari dalam rumahnya yakni,
1. Berhijab
Sebagaimana yang diperintahkan dalam ayatul hijab diatas. Pakaian yang dikenakan oleh seorang wanita hendaknya menutup aurat secara keseluruhan, longgar (tidak ketat) sehingga tidak terlihat lekuk tubuhnya. Adapun pakaian yang dikenakan hendaknya warnyanya tidak mencolok sehingga menarik pandangan orang (bisa terlihat tambah cantik, tambah manis, juga ‘tambah-tambah’ yang lain dikarenakan apa yang dikenakan itu menghiasi dan mempercantik dirinya (terkecuali di hadapan suami dan mahramnya).
2. Tidak memakai wewangian (parfum)
Tidaklah boleh bagi seorang wanita keluar rumah dengan memakai wewangian, apalagi di hadapan lelaki yang bukan mahram. Dan dengarlah sabda Beliau Shalallahu ‘Allaihi Wassalam tentang perkara ini..”Jika seorang wanita memakai wewangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium baunya, maka ia begini dan begitu...” Beliau mengucapkanya dengan perkataan yang sangat keras (hadist Abu Dawud). Berbeda halnya dengan kaum lelaki dimana wewangian itu merupakan sunnah yang mendatangkan pahala “sebaik-baik wangi-wangian dari seorang laki-laki adalah yang tercium wanginya...”
3. Pelan-pelan dalam berjalan (merendahkan jalannya).
Sebagaimana firman Alloh Ta’ala dalam QS An Nuur ayat 31 “..dan janganlah kalian membunyikan kaki kalian, agar diketahui perhiasan yang ada di dalamnya..”
Hendaknya seorang wanita bila berjalan itu pelan, tidak menimbulkan bunyi (termasuk bunyi dari sandal/sepatu yang dikenakan) karena hal tersebut secara tidak langsung akan menarik perhatian orang-orang disekitarnya, termasuk kaum lelaki.
4. Jika ia berjalan bersama saudarinya dan di sana ada para pria, maka hendaknya ia jangan bercakap-cakap dengan saudarinya tadi. Bukan berarti dalam hal ini suara wanita itu adalah aurat, tapi jika pria mendengar suara wanita kadang akan menimbulkan fitnah.
5. Hendaknya seorang wanita meminta izin kepada suaminya (yang sudah menikah) ketika keluar rumah.
6. Apabila bepergian jauh (safar) harus dengan MAHRAMnya
7. Jangan berdesak-desakan dengan pria.
8. Hendaknya ia menghiasi dirinya dengan rasa malu (Al hayaa’)
9. Hendaknya dia menundukkan pandanganya.
10. 10. Janganlah menanggalkan pakaian di tempat selain dirumahnya sendiri, jika ia bermaksud untuk tampil cantik dengan perbuatan itu. Karena Rosululloh telah bersabda : “Wanita mana saja yang menanggalkan pakaiannya selain dirumah suaminya, maka sungguh ia telah membuka penutupnya antara dia dengan Rabbnya..”
Demikian adab-adab yang perlu diperhatikan seorang wanita makakala dia pergi / keluar dari rumahnya. Dengan memperhatikan adab-adab tersebut, insya Allah.. kita (wanita muslimah) akan semakin terjaga, akan lebih merasa aman dan nyaman. Karena sesungguhnya semua adab-adab tersebut merupakan kebaikan dan akan mendatangkan kemaslahatan bagi kita kaum wanita khususnya..
Wallahu Ta’alla A’lam bi Shawab.....
“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau, dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian berketurunan (regenerasi) di atasnya, lalu Dia akan melihat bagaimana kalian berbuat. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, karena awal fitnah yang menimpa Bani Israil dari wanitanya.” (Shahih, HR. Muslim)
-19 safar 1429 H-
Dalam kepenatan mengerjakan tugas akhir...
Kuatkan hamba ya Rabb.....
Tulisan ini ditulis oleh Al Ukht Fathimah Az Zukhrufia Nisaa’ yang dikirimkan melalui email ke alamat albykazi@yahoo.com dengan di edit seperlunya oleh redaksi. Jazakillah khairan katsiraan atas tulisannya. Semoga menjadi amal yang bermanfaat bagi penulis dan keluarganya.