Wednesday, January 28, 2015

Memuliakan Asma' (Nama-Nama) Allah Ta'ala Dan Mengganti Nama Untuk Tujuan Ini

Diriwayatkan dari Abu Syuraih, bahwa ia sebelumnya diberi kunyah (sebutan, nama panggilan) "Abul Hakam". Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya:
"Allah itu sebenarnya Al-Hakam dan hanya kepadanya segala perkara dimintakan keputusan hukumnya." Ia berkata kepada Nabi: "Sungguh kaumku apabila berselisih pendapat dalam suatu perkara, mereka datang kepadaku; lalu aku memberikan keputusan hukum di antara mereka, dan kedua belah pihak pun sama-sama menerimanya." Nabi bersabda: "Alangkah baiknya hal ini, apakah kamu mempunyai anak?" Ia menjawab: "Syuraih, Muslim dan 'Abdullah." Nabi bertanya: "Siapakah yang tertua diantara mereka?" "Syuraih", jawabku. Nabi bersabda: "Untuk itu, kamu adalah Abu Syuraih (Bapak Syuraih)." (HR Abu Dawud dan ahli hadits lainnya).
Kandungan tulisan ini:
  1. Wajib memuliakan Asma' dan Sifat Allah (dan dilarang memakai nama atau kunyah yang dapat mensejajarkan dirinya dengan Allah), walaupun tidak bermaksud demikian.
  2. Disyariatkan mengganti nama yang tidak tepat, untuk memuliakan Asma' Allah.
  3. Memilih nama anak yang tertua untuk kunyah (nama panggilan).

Dikutip dari buku: "Kitab Tauhid" karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.