Bismillah Assalamu Alaikum
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz, mohon nasihatnya untuk kami kaum wanita.
Ketika wanita diperintahkan untuk menjaga iffah dan izzah baik di dunia nyata dan dunia maya, terlebih kaum wanita yang sudah berkeluarga. Namun terkadang wanita sulit menjaga itu di dunia maya karena merasa “tidak ada yang mengawasi”. Misalnya, di facebook begitu mudah berkomunikasi dengan laki-laki yang jelas-jelas bukan mahram, padahal ketika berada di dunia nyata benar benar menjaga dari hal-hal tersebut.
– Melihat kondisi seperti itu, apakah bisa dikatakan sebagai wanita yang “munafik”?
– Mohon nasihatnya, Ustadz.
Terimakasih.
(Fulanah Anggota Group Bimbingan Islam)
⚫⚫ Jawaban :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Ini merupakan bentuk khianat kepada suami, hendaknya para wanita bertaqwa kepada Allah ta’ala, hendaknya mereka menambahkan dalam diri mereka rasa takut dan malu terhadap Allah ta’ala, rasa malu terhadap suami-suami mereka.
Tidakkah mereka malu kepada orang yang bekerja siang malam, mencari nafkah, memeras keringat banting tulang demi anak istrinya. Kemudian di belakang sana si istri justru mengkhianatinya dengan berhubungan dengan lelaki lain ? dengan bercanda dengan lelaki lain ? semoga Allah ta’ala melindungi kita dari segala kehinaan.
Nabi kita yang mulia -shalawat Allah dan salam semoga tercurah kepada beliau – pernah menjelaskan sebab kenapa neraka itu dihuni oleh mayoritas kaum wanita :
َأُرِيتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ ، قَالُوا : بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : بِكُفْرِهِنَّ ، قِيلَ : يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ، قَالَ : يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Saya diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.
Mereka bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.’ Lalu ada yang berkatak, ‘Apakah kufur kepada Allah?’
Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika anda berbuat baik kepada salah seorang wanita sepanjang tahun, kemudian dia melihat anda (sedikit ) kejelekan. Maka dia akan mengatakan, ‘Saya tidak melihat kebaikan sedikitpun dari kamu.”
(HR. Bukhari : 1052)
Mari sejenak kita merenungm ; Wanita yang tidak mengkhianati suaminya saja mendapatkan ancaman sedemikian mengerikan, ketika ia tidak mensyukuri jerih payah suami. Lantas bagaimana dengan para wanita yang mengkhianati cinta suaminya, mengkhianati pengorbanan suaminya ? mengkhianati amanah yang telah Allah pikulkan di pundak mereka ?
Tinggalkan kebiasaan suka berhubungan dengan lelaki asing, dan bagi para wanita yang tidak bisa menahan diri dari berhubungan dg lelaki asing via sosmed, segera bersihkan, hapus kontak-kontak lelaki asing dari HP dengan tanpa keraguan.
Kemudian sibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan positif, membaca buku agama, memasak, mencuci, mengurus anak, mengajari mereka, menemani mereka mengerjakan PR, mengurus kebutuhan suami serta menyambut kepulangan mereka dengan wajah berseri.
Syukuri setiap kali kita selesai melakukan kebaikan, syukuri kebaikan tersebut, ucapkan hamdalah ke hadirat Allah ta’ala yang telah memberikan taufik kepada kita untuk bisa melakukan kebaikan tersebut. Jika kita bersyukur kepada Allah, Allah kan tambahkan nikmat-Nya kepada kita, dan kita akan dimudahkan melakukan kebaikan yang lain dan dijaga dari berbagai keburukan.
Banyak-banyak berdoa kepada Allah minta perlindungan dari godaan syaithan yang senantiasa membujuk para wanita untuk menceburkan mereka ke dalam jurang kehinaan.
Yakinilah bahwa khianat terhadap suami adalah sebuah kehinaan sehina-hinanya. Hormatilah suami, pupuklah kewibawaan suami di dalam hati, baca dan renungkan selalu wasiat Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam :
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR Tirmidzi : 1159 dishahihkan oleh Imam Al-Albani di dalam Irwa’ul Ghalil : 1998).
Sadari dan yakini bahwa menghormati serta kesetiaan wanita kepada suaminya adalah kemuliaan, kehormatan, ‘iffah, kewibawaan yang akan menghantarkan wanita ke dalam syurga, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.
“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau.” (HR Ahmad : 1661 dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Shahihul Jami’ : 302).
Tinggalkan bergaul dg para wanita yang suka membicarakan lelaki asing, yang obrolannya berkutat membicarakan kaum lelaki, hindari jenis teman seperti ini. Ingat-ingatlah selalu suami dan anak kita, dan ingatlah selalu perintah Allah serta wasiat Nabi kita yang mulia.
Perbaiki shalat kita, berusaha untuk khusyuk adalah cara bijaksana agar kita terhindar dari perbuatan keji lagi mungkar. Banyak-banyak berdoa kepada Allah ta’ala agar dihindarkan dari hawa anfsu yang menghinakan, dan bashi lisan dengan berbagai macam dzikir, nikmati resapi dzikir tersebut agar ia benar-benar menjadi tanda keimanan dan cahaya di hati kita yang akan melindungi kita dari keburukan. Wallahu a’lam
_________________________
Konsultasi Bimbingan Islam
Konsultasi Bimbingan Islam
Abul Aswad Al Bayaty