Bismillah Assalamu Alaikum
Syaikh Shalih al-Fauzan -hafizhahullah- berkata,
.
“Ikhlas itu adalah seorang insan berniat dengan amalnya untuk mencari wajah Allah. Dan dia tidak bermaksud untuk mencari kepentingan dunia apapun atau mencari pujian dan sanjungan dari manusia. Dia tidak mendengarkan celaan mereka ketika mencelanya.
.
Seperti perkataan mereka, ‘Si fulan mutasyaddid/keras’ atau ‘Si fulan itu begini dan begitu’. Selama dia berada di atas jalan yang benar dan di atas Sunnah maka tidak membahayakan dirinya apa yang diucapkan oleh orang-orang. Dan tidak menggoyahkannya dari jalan Allah celaan dari siapapun juga”.
.
(lihat I‘anatul Mustafid, [1/104])
.
“Ikhlas itu adalah seorang insan berniat dengan amalnya untuk mencari wajah Allah. Dan dia tidak bermaksud untuk mencari kepentingan dunia apapun atau mencari pujian dan sanjungan dari manusia. Dia tidak mendengarkan celaan mereka ketika mencelanya.
.
Seperti perkataan mereka, ‘Si fulan mutasyaddid/keras’ atau ‘Si fulan itu begini dan begitu’. Selama dia berada di atas jalan yang benar dan di atas Sunnah maka tidak membahayakan dirinya apa yang diucapkan oleh orang-orang. Dan tidak menggoyahkannya dari jalan Allah celaan dari siapapun juga”.
.
(lihat I‘anatul Mustafid, [1/104])