Wednesday, November 18, 2015

Aleppo


Letak Geografis:

Kota Aleppo terletak di Republik Arab Syuriah, dengan posisi 26°39´ bujur Timur dan 35°37´ lintang Utara.


Alasan Penamaannya dengan Halab (Aleppo):

Aleppo adalah sebuah kota tua, konon alasan penamaannya dengan Halab (Aleppo) adalah karena Nabi Ibrahim a.s. ketika lewat di daerah Irak menuju Kan’an beliau memerah susu (dalam bahasa Arab halab= memerah) seekor sapi kepala putih di sebuah bukit di lokasi benteng Aleppo. Dari itu, penduduk selalu mengatakan bahwa Nabi Ibrahim memerah susu seekor sapi kepala putih.

Pada zaman dahulu, Aleppo adalah sebuah dataran tandus, tidak mempunyai tanaman. Namun di sisi lain kegiatan perdagangan mengalami kepesatan, sehingga penduduknya mengalami kesejahteraan.





Aleppo masuk ke dalam negara Islam:

Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab r.a. kota Aleppo berhasil dimasukkan ke dalam Negara Islam Raya. Ketika itu Khalifah memerintahkan kepada Abu Ubaidah bin Jarrah untuk berangkat ke daerah Syam untuk menaklukkannya. Abu Ubaidah pun berangkat, dia sampai ke kota Aleppo dan mendapatkan di kota itu markas militer, pagar dan benteng yang kuat. Pasukan Abu Ubaidah mengepungnya selama lima bulan, setelah itu dia mengirim surat kepada khalifah minta izin untuk melepaskan kepungan. Khalifah mengizinkan dengan catatan pasukan tetap berada di tempat dan tidak mengadakan perusakan sampai kota itu dapat ditundukkan. Di pihak lain, Khalifah mengirimkan bala bantuan dalam bentuk tentara dan pasukan berkuda. Dengan izin Allah, mereka berhasil memasuki benteng setelah lebih dahulu berhasil membunuh penjaganya yang sedang mabuk-mabuk. Setelah itu mereka membuka pintu kota tersebut dan tentara Islam pun dapat menduduki kota Aleppo pada tahun 14 H./ 636 M.


Aleppo di masa pemerintahan Bani Umaiah dan Abbasiah:

Di masa pemerintahan Dinasti Umaiah, kota Aleppo secara relatif mengalami masa stabil, namun sebaliknya, di masa pemerintahan Dinasti Abbasiah, kota Aleppo merupakan ajang pertarungan antara bani Abbas dengan bani Tholun. Keadaan seperti itu berlangsung sampai Dinasti Hamdan berhasil menguasai Syam. Ketika itu Saifuddaulah Al Hamdani mengumumkan Aleppo sebagai ibu kota kerajaan. Bani Hamdan pada mulanya adalah pendukung kuat Bani Abbas. Sepeninggal Saifuddaulah pemerintahan di Aleppo diteruskan oleh anaknya, Abul Ma’ali Syarif yang banyak mengadakan renovasi dan pembangunan gedung-gedungnya.


Aleppo di bawah kekuasaan Romawi, Fatimiah dan Seljuk:

Pada abad kesepuluh masehi, Emperium Romawi datang menggempur dan mengadakan perusakan besar-besaran di Aleppo. Hal yang sama juga dilakukan oleh dinasti Fatimiah dan Seljiuk.


Serangan Tentara Salib dan Pengusiran mereka:

Setelah itu tentara Salib datang menggempur kota Aleppo dan mengadakan perusakan besar-besaran di kota itu, mereka menutup semua jalan-jalan pedagangan yang menghubungkan kota itu dengan kota lain.

Khalifah Imaduddin Zinki berhasil merebut kembali kota Aleppo dan mengusir tentara salib dari sana. Di masa pemerintahan khalifah Imaduddin Zinki inilah kota Aleppo mengalami kesejahteraan ekonomi dan pembangunan.

Ketenangan tidak berlangsung lama, karena tentara Salib selalu mengadakan agresi dan mengepung kota itu beberapa kali, namun tidak berhasil. Agresi tersebut berakhir dengan datangnya banjir sungai yang menghanyutkan kamp-kamp militer mereka, sehingga mereka terpaksa mundur ke daerah Antiokia.


Gempa melanda Aleppo:

Pada tahun 533 H./ 1139 M. dan 565 H./1170 M. gemba bumi yang dahsyat menggoncang kota Aleppo, yang merusak bangunan-bangunannya, kemudian baru direnovasi.


Kejadian Penting:

Setelah itu silih berganti, Aleppo masuk ke bawah kekuasaan Salahuddin Al-Ayubi, kemudian berpindah ke bawah kekuasaan Mamalik, seterusnya ditundukkan oleh Tartar di bawah pimpinan Timurlenk. Ketika penduduk hendak pergi mengungsi, pintu kota tersebut sempat padat, musuh di belakang mereka datang membunuhi dan menangkapi mereka, sehingga banyak di antara mereka meninggal dunia. Pasukan Timurlenk mengadakan perusakan besar-besaran terhadap mesjid-mesjid, sekolah-sekolah dan rumah-rumah penduduk.


Aleppo di bawah kekuasaan Turki Usmani:

Setelah Aleppo masuk ke bawah kekuasan Turki Usmani, kota tersebut mengalami renovasi, keamanan dan kestabilan pun kembali, sehingga kota tersebut kembali jaya dan maju. Fungsinya sebagai pusat perdagangan dan pintu lalu lintas ke negara-negara Asia berlaku kembali. Dinasti Usmani berkuasa di Aleppo sekitar empat abad walaupun diselingi sebentar oleh pendudukan Ibrahim Pasa (1246 H./ 1831 M. sampai 1255 H./1840 M.). Dinasti Usmani berakhir di Aleppo dengan berakhirnya perang dunia pertama.


Aleppo di bawah protektorat Prancis:

Sejak Syuriah, termasuk Aleppo ditetapkan sebagai daerah protektorat Prancis, rakyat terus mengadakan perlawanan sampai terlaksananya evakuasi tentara Prancis dan Inggris pada tahun 1365 H./ 1946 M. Protektorat tersebut berakhir dengan peperangan sengit.



Objek Budaya:

Kota Aleppo, sepanjang sejarahnya terkenal dengan objek budaya dan peninggalan yang banyak
yang berusia sangat tua, seperti benteng, mesjid Umawi. Di samping itu kota Aleppo juga terkenal dengan para ilmuanya dari berbagai bidang ilmu pengetahuan

dari : 

Blog Vila Baitullah