Thursday, October 4, 2018

TAFSIR SURAH AL-FURQAN : 61-63

TAFSIR SURAH AL-FURQAN : 61-63
TAFSIR SURAH AL-FURQAN : 61-63
.
Allah mengagungkan dan membesarkan diri-Nya atas keindahan segala apa yang diciptakan-Nya di langit berupa gugusan-gugusan bintang yang besar-besar; menurut pendapat Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Abu Saleh, Al-Hasan, dan Qatadah. Sedangkan menurut pendapat yang lain, yang dimaksud dengan al-buruj ialah gedung-gedung penjagaan yang ada di langit. Demikianlah menurut riwayat yang bersumber dari Ali, Ibnu Abbas, Muhammad ibnu Ka'b, Ibrahim An-Nakha'i, dan Sulaiman ibnu Mahran Al-A'masy. Pendapat ini dikatakan pula oleh sebuah riwayat yang bersumber dari Abu Saleh. Akan tetapi, pendapat yang pertamalah yang lebih kuat. Terkecuali jika bintang yang besar-besar itu diumpama­kan sebagai gedung-gedung penjagaan, maka kedua pendapat ini dapat dipertemukan.
.
Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari. (Al-Furqan: 61)
.
Yakni matahari yang bersinar bagaikan pelita pada alam wujud ini. Seperti juga yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

{وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا}
.
dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari). (An-Naba': 13)
_______
.
{وَقَمَرًا مُنِيرًا}
.
dan bulan yang bercahaya. (Al-Furqan: 61)
.
Artinya, bercahaya lagi terang dengan cahaya sendiri, bukan cahaya matahari (Ibnu Kasir berpendapat bahwa bulan itu bersinar, dan bukan pantulan dari sinar matahari, pent.). Seperti yang disebutkan oleh Allah Azza wa jalla.
dalam firman-Nya:
.
{هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا}
.
Dialah Yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. (Yunus: 5)
________________
📚 Tafsir Ibnu Katsir
🎧 Saed al-Khateeb