Tuesday, April 14, 2015

Biografi Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله ع

,
Biografi Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله ع


Nama asli Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه adalah ‘Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin ‘Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu-ai bin Ghalib bin Fihr. Fihr ini tidak lain adalah Quraisyi.

‘Ali bin Abu Thalib رضي الله عنه menyatakan:”Allah سبحانه و تعالى‎  Menurunkan nama untuk Abu Bakar dari langit, yaitu ash-Shiddiq.” ‘Ali رضي الله عنه sendiri bersumpah akan pernyataannya ini.

Keislaman

Dari Abu Darda’ رضي الله عنه , ia bercerita :”Ketika aku sedang duduk-duduk bersama Nabi صلى الله عليه وسلم , tampak Abu Bakar datang sambil mengangkat bagian bawah pakaiannya hingga lututnya kelihatan. Melihat hal itu, Nabi berkomentar: ’Temanmu ini (Abu Bakar) habis bertengkar.’ Tidak lama kemudian, Abu Bakar mengucapkan salam dan berkata:”Wahai Rasulullah, sesungguhnya antara diriku dan Ibnul Khaththab (‘Umar) terjadi suatu masalah kecil. Aku buru-buru memarahinya tadi, tetapi aku pun menyesalinya. Karena itulah aku memminta maaf kepadanya, namun ia menolak. Karena itu pula, aku datang menemuimu (untuk mengadukan masalah ini). Beliau lalu bersabda:’Allah سبحانه و تعالى‎  Akan mengampunimu, hai Abu Bakar. Beliau mengatakannya hingga tiga kali.

Sementara di pihak lain, rupanya ‘Umar juga mennyesal karena tidak memaafkan Abu Bakar. Karena itulah ia mendatangi rumah Abu Bakar dan bertanya kepada keluarganya:’Apakah Abu Bakar ada?’Mereka menjawab: Tidak ada. ‘Maka, ‘Umar pun datang menemui Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan memberi salam. Melihat kedatangannya, raut wajah Nabi صلى الله عليه وسلم berubah (karena marah) sampai-sampai Abu Bakar iba kalau-kalau beliau memarahi ‘Umar. Abu Bakar pun berlutut dan memohon: ’Wahai Rasulullah, demi Allah, aku yang telah berbuat zhalim (kepada ‘Umar).’Abu Bakar mengatakannya hingga dua kali. Dalam kondisi demikian, beliau bersabda:”Allah سبحانه و تعالى‎  Mengutusku kepada kalian kemudian kalian mengatakan: ’Engkau (Muhammad) dusta’, namun Abu Bakar berkata:’Ia (Muhammad) benar’. Ia telah melindungiku dengan diri dan hartanya. Bisakah kalian membiarkan Sahabatku ini bersamaku?’(Maksudnya tidak melukai hatinya).

Hijrah

Dari Abu Bakar رضي الله عنه , ia bercerita: ”Ketika bersama Nabi صلى الله عليه وسلم di gua Tsur, aku mengangkat kepalaku. Ternyata, kepalaku berada dekat sekali dengan telapak kaki orang-orang Quraisy. Aku pun berkata: ’Wahai Nabi Allah, andaikata sebagian mereka menengok ke bawah, niscaya mereka melihat kita. Mendengar kecemasan sahabatnya ini, beliau menghiburnya: ’Tenanglah, hai Abu Bakar. Apakah kamu mengira kita hanya berdua, padahal ada Allah سبحانه و تعالى‎  Yang ketiganya.

Istri

Istri-istri Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه antara lain Qutailah binti ‘Abdul ‘Uzza, yang darinya lahir ‘Abdullah dan Asma’; Ummu Ruman al-Kinaniyyah, yang darinya lahir ‘Aisyah dan ‘Abdurrahman; Asma ‘binti ‘Umais al-Khats’ammiyyah, yang darinya lahir Muhammad, dan Habibah binti Kharijah, yang darinya lahir Ummu Kultsum.

Keutamaan

Abu Hurairah رضي الله عنه meriwayatkan:”Aku pernah mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

“Siapa saja yang menginfakkan dua barang yang berjenis sama di jalan Allah سبحانه و تعالى‎, maka dia akan dipanggil dari beberapa pintu Surga: ”Wahai hamba Allah, inilah kebaikan (yang dijanjikan Allah). ’Barang siapa yang gemar mengerjakan shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Barang siapa yang banyak berjihad maka dia akan dipanggil dari pintu jihad. Barang siapa yang gemar bersedekah maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah. Barang siapa yang gemar berpuasa (sunnah) maka dia akan di panggil dari pintu puasa dan pintu Rayyan.

Abu Bakar berkata: ’Tidak terlalu mengherankan jika orang-orang itu di panggil dari masing-masing pintu tersebut.’Abu Bakar melanjutkan: ’Apakah ada orang yang di panggil dari semua pintu itu, wahai Rasulullah?’Beliau menjawab:’Ya, ada, dan aku berharap engkau termasuk di antara mereka, hai Abu Bakar.

Dari Anas bin Malik رضي الله عنه , ia menuturkan bahwasannya Nabi صلى الله عليه وسلم , Abu Bakar, ‘Umar, dan Ustman naik ke atas gunung Uhud. Tiba-tiba, tanah di gunung itu bergetar. Kemudian, Nabi صلى الله عليه وسلم berkata:

“Tenanglah, hai Uhud! Sesungguhnya, di atasmu ada seorang Nabi, seorang Shiddiq, dan dua orang syahid.”

Keilmuan

Dari Abu Sa’id al-Khudri رضي الله عنه , ia bercerita:”suatu ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkhutbah di hadapan orang-orang. Beliau bersabda:

“Sesungguhnya Allah سبحانه و تعالى‎ Memberikan pilihan kepada seorang hamba antara dunia dan apa yang ada pada-Nya. Lalu hamba itu memilih apa yang ada pada Allah سبحانه و تعالى‎ ". Tiba-tiba, Abu Bakar menangis. Kami pun heran karena tangisannya terhadap kabar yang diberi pilihan itu. Ternyata, beliaulah hamba yang diberi pilihan tersebut, dan Abu Bakarlah satu-satunya orang yang mengetahui (akan hal itu) di antara kami.

Kemudian beliau bersabda: ’Sesungguhnya, di antara orang yang paling dermawan kepadaku dalam persahabatannya dan dalam (menginfakkan) hartanya adalah Abu Bakar.

Kesetiaan terhadap Nabi صلى الله عليه وسلم

Dari ‘Urwah bin az-Zubair رضي الله عنه , ia bertutur:”Aku bertanya kepada ‘Abdullah bin’Amr tentang perbuatan paling menyakitkan apa yang pernah dilakukan orang-orang musyrik terhadap Rasulullah صلى الله عليه وسلم . Dia menjawab:’Aku melihat ‘Uqbah bin Abu Mu’ith mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang sedang mengerjakan shalat. Kemudian dia membelitkan selendang di leher beliau dan mencekiknya keras-keras. Saat itulah Abu Bakar datang dan melepaskan lilitan selendang tadi dari diri beliau, seraya berseru: ’Apakah kalian akan membunuh laki-laki yang menyatakan : ’Rabbku adalah Allah,’sedangkan dia datang (mendakwahkannya) dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Rabb kalian?”

Isyarat Nabi صلى الله عليه وسلم perihal kekhalifahan

Dari Abu Musa al-Asy’ari رضي الله عنه , ia menuturkan: ”Ketika Nabi صلى الله عليه وسلم sakit dan penyakitnya bertambah parah, beliau berkata: ‘Perintahkanlah Abu Bakar untuk menjadi imam shalat berjamaah.’ Aisyah berkata:’Abu Bakar adalah laki-laki yang halus perasaannya. Jika dia menggantikan engkau, maka dia tidak akan bisa mengimami shalat berjamaah, ‘Beliau berkata lagi:’Perintahkanlah Abu Bakar untuk mengimami shalat berjamaah:’Aisyah kembali mengulangi perkataannya.

Dari Jubair bin Muth’im رضي الله عنه , ia bercerita bahwasannya seorang perempuan datang menenemui Nabi صلى الله عليه وسلم kemudian beliau menyuruhnya datang kembali nanti. Perempuan itu bertanya:”Bagaimana jika nanti aku datang lagi dan tidak menemukan Anda, apa yang harus kulakukan? ”Sepertinya yang dimaksud wanita itu adalah wafat beliau. Beliau pun menjawab:”Jika kamu tidak menemukanku, maka temuilah Abu Bakar.”

Dari ‘Aisyah رضي الله عنها , ia bertutur: ”Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata kepadaku ketika sedang sakit:’Panggilkan untukku Abu Bakar, ayahmu, dan saudara laki-lakimu (‘Abdurrahman). Aku ingin menulis dan berseru:’Aku lebih berhak,’padahal Allah سبحانه و تعالى‎  .Dan kaum Mukminin hanya menghendaki Abu Bakar.

Keistimewaan bersama Nabi صلى الله عليه وسلم

Bersama Nabi صلى الله عليه وسلم Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه mendapatkan beberapa keistimewaan. Sebenarnya kita perlu membahas tema ini secara lebar. Akan tetapi, supaya pembahasan menjadi ringkas, kami merangkumnya sebagai berikut:

    Laki-laki dewasa yang pertama kali masuk Islam.
    Kepionirannya dalam berdakwah.
    (Ketekunan ibadah) dalam kesendiriannya.
    Penenang ‘Umar dalam peristiwa Hudaibiyah.
    Memiliki akhlak yang mulia.
    Kegigihannya dalam Perang Uhud.
    Berbicara di hadapan Nabi صلى الله عليه وسلم untuk menenangkan para Sahabat dalam peristiwa Hudaibiyah.
    Pewaris kekhalifahan berdasarkan isyarat dari Nabi صلى الله عليه وسلم  .
    Pernah menjadi imam shalat semasa hidup Nabi صلى الله عليه وسلم .
    Mendampingi Nabi صلى الله عليه وسلم hijrah.
    Menjadi penasihat Nabi صلى الله عليه وسلم dalam pemakaman Rasulullah صلى الله عليه وسلم . pemberi peringatan kepada masyarakat Muslim mengenai wafatnya, pengambil keputusan ketika akan memerangi kaum yang murtad karena enggan membayar zakat (kepada selain Nabi صلى الله عليه وسلم ), serta pengambil keputusan terkait pembagian harta pusakan beliau.
    Menjadi penasihat Nabi صلى الله عليه وسلم  dalam beberapa urusan beliau.
    Senantiasa mendampingi Nabi صلى الله عليه وسلم .
    Keimanannya yang teguh.
    Salah seorang yang dijamin masuk Surga.
    Bergadang demi menjaga dan menemani Nabi صلى الله عليه وسلم .
    Fatwanya yang diikuti para Sahabat.
    Kewibawaannya.
    Dimakamkan di samaping Nabi صلى الله عليه وسلم .


Wafat

Pada bulan Jumadil Akhir tahun 13 H, Abu Bakar رضي الله عنه jatuh sakit. Menjelang wafatnya dan ketika sakaratul maut sudah mendekat, putrinya, Ummul Mukminin ‘Aisyah رضي الله عنها duduk di sampingnya. ‘Aisyah رضي الله عنها pun berkata:

"Sungguh apalah guna harta benda bagi seseorang ketika nafasnya terengah-engah dan dadanya sempit".

Mendengar perkataan ini, Abu Bakar memandang kearah ‘Aisyah lalu bertanya: ”Mengapa kamu tidak mengatakan seperti yang Allah سبحانه و تعالى‎ Firmankan:

وَجَاءَتْ سَكْرَ‌ةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ ﴿١٩﴾
Artinya: ”Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.(QS. Qaf:19).

Kemudian seseorang bertanya kepada Abu Bakar رضي الله عنه : ”Maukah kami panggilkan tabib untuk engkau? ”Namun dia menanggapi: ”Satu tabib telah melihatku, dan dia menyerukan: ”Aku melakukan apa saja yang dikehendaki (yang dimaksud adalah Allah سبحانه و تعالى‎  . Roh Abu Bakar telah berpulang kepada Penciptanya, meninggalkan kehidupan yang fana ini, menuju Surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Seperti itulah kabar gembira dari kekasihnya, Rasulullah صلى الله عليه وسلم . Lantas, jenazah Abu Bakar رضي الله عنه dikuburkan di samping kubur Nabi صلى الله عليه وسلم .


Dikutip dari Buku: Inilah Faktanya (Dr. 'Utsman bin Muhammad al-Khamis), ditulis ulang oleh Al-Akh Zulfickar Bana'mah.