Monday, March 30, 2015

Berfatwa Tanpa Ilmu

Berfatwa Tanpa Ilmu


الفتوى بغير علم


السؤال الخامس من الفتوى رقم 8097

Pertanyaan Kelima dari Fatwa nomor 8097
س: توجه لي أحيانا أسئلة دينية وعند عدم التأكد من الجواب أقول أعتقد أن الجواب كذا فهل تجوز الإجابة بمثل ما ذكرت؟

Terkadang saya disodori beberapa pertanyaan agama dan ketika saya belum bisa memastikan jawabannya saya mengatakan, “Saya menyakini bahwa jawaban permasalahan tersebut adalah demikian.” Apakah boleh menjawab dengan cara yang saya sebutkan?

جـ: الحمد لله وحده والصلاة والسلام على رسوله وآله وصحبه.. وبعد :

لا يجوز للمسلم أن يفتي بغير علم لقوله تعالى: سورة الإسراء الآية 36وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ وقوله تعالى: سورة الأعراف الآية 33 قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Seorang muslim tidak boleh berfatwa tanpa ilmu berdasarkan firman Allah dalam surat Al Isra ayat 36 (yang artinya), “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”

Dan surat Al A’raaf ayat 33 (yang artinya), Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.”

وبناء على ذلك فالواجب عليك إذا سئلت أسئلة ولم تتأكد من صحة الإجابة عنها فقل الله أعلم أو لا أدري، وفي ذلك سلامة لدينك وعرضك وعمل بالأدب الشرعي

Berdasarkan hal tersebut, apabila anda disodori pertanyaan terkait agama dan anda belum dapat memastikan jawaban yang tepat dalam permasalahan tersebut,  maka anda wajib mengatakan “Allahu a’lam” atau berkata “Saya tidak tahu.” Hal ini mengandung keselamatan bagi agama dan kehormatan anda, dan merupakan etika yang sejalan dengan syari’at.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

http://www.islamfeqh.com/Lagna/ViewLagnaFatawaDetails.aspx?ID=23